Di segenap penjuru hidup
Rasa itu telah lama gersang..
Di seluruh pelusuk hati
Segalanya kontang dan perit
Jalan2 impian berserakan
Lelah telah lama terbiar
Pohon2 harapan tertunduk ..
Mengering dan rapuh ke bumi
Telah bermusim yang lalu..
Kemarau hati melanda..
Gerimis sudah lama pergi
Angin kencang meniup kalbu..
Dalam rintik perjalanan jiwa
Lorong kehidupan merekah
Meminta hujan dari tiris awan
serpihan diripun bertaburan..
Entah bila waktunya..
Titis titis hujan di dada maya meluruh
Membanjirkan kemarau di hati
Menghanyutkan laraku..ke laut tafsir..
8 comments:
Qasih
bagai silih musim padanan alam ,segalanya berpasangan, antara sedar dan alpa. Umpama kemarau dan hujan, mustahil hujan sehari mampu melangsaikan sebulan kemarau apatah lagi setahun yang lampau. panas matahari adalah bahang yang mengeringkan, titis hujan walau renyai adalah dingin yang mendamaikan, tentunya..
Kelompen...,
Kemarau di hati amat sukar di mengerti..Yang zahir terlihat,yang batin terhijab..Yang pasti gundahnya berlubuk di dasar jiwa..
luka yang beracun
terbiar terpanah
sehingga kontang
apabila tuhan tahu
di bibirmu dibasahi doa
ketika panas mentari membaling
rusuh dadamu meledak
seketika turunnya hujan
merembes jiwa
kiranya pula terlupa
setahun kemarau di hati...?
hari-hari yang garing
kita merindukan kehadiran
setitis embun
semuga kau temui jua
gerimis yang menyimbah pipi
menginginkan diri dan rindumu...
Saudara Zawawi,
Luka yang sekian lama kontang dalam kemarau hati akan basah jua walau dengan setitis embun.Aku tidak mendambakan hujan kerana sudah terbiasa di mamah mentari..
Saudara faziz,
Kerinduan pada kehadiran setitis embun hanyalah ketika kita merasakan kerengsangan yang tidak tertanggung lagi..Namun andainya gerimis enggan hadir..setitis embun pun sudah memadai..
Qasih
Hujan hujan rindu
melebat
menenggelamkan segalanya
hanyutkan lara dihatimu
sehingga menjelma
daerah hijau itu
sehingga terpancarlah
segala keindahan dari hatimu.
Saudara ghafar..,
Andai hujan mampu membasahi kemarau di hati ini..,akulah yang akan terhutang budi dengan rahmatnya kerana ketika hati menjadi gersang dan kontang hujan masih sudi memberikan ruang buat hati menikmati teduhnya hijau pohon walau di hujung hari...
Post a Comment