JEJAK JEJAK PASIR
Pasir menyalin jejak
Walau kaki melangkah
Kesan terasa di tapak
Amat kasar..
Segulung ombak
Menghempas..
Antara batu batu keras
Terdampar..
Ada sisa melandai muara
Ada resah menyaring mata
Ada rindu mengekang jiwa
Air laut di penjuru
Menyapa lembut rambut
Sesekali melintas bayang
Di bawah rendangnya awan
Matahari jingga
KItakah sebenarnya leka
Kabur mengenal permata
Mencemburui masa...
5 comments:
Sungguh lembut melodi puisi ini, ah, aku sudah terlalu tua untuk mengerti cinta !
Qasih
ya puisimu indah
menghiasi maya
ketika senja bertukar resah
teruskanlah bernyanyi
bagai ombak yang tidak hentinya
menyapa pantai
bagai awan berarak
mengiring mempelai hujan
suaramu menyubur alam
melahirkan benih sakti
inspirasi.
Saudara zawawi..,
Tua mematangkan kita dalam mengenal cinta..
Saudara Ghafar,
Ombak adalah gelombang jiwa..
Lautan menyimpan segala rasa..Di dalamnya tersembunyi rahsia hati..Takala senja bertukar resah..pantai masih setia menanti hadirnya..pasti..
Qasih
pada jejak-jejak pasir
ada bekas kenangan
tertebar antara garis
oleh lusuh angin
ketika laut dan senja berangkat
meninggalkan kita
Post a Comment